Kamis, 07 Desember 2017

Thaharah (bersuci)



A.WUDHU
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah sedangkan menurut istilah wudhu berarti membersihkan anggota anggota wudhu untuk menghilangkan hadist kecil. Perintah wajib wudhu bersamaan dengan perintah wajib sholat lima waktu.
Wudhu di laksanakan sebagai suatu syarat sahnya sholat. Wudhu di anggap sah apabila memenuhi syarat syarat tertentu yang telah di tetapkan syariat islam
Fardhu wudhu ada enam perkara yaitu
1.      Niat,ketika membasuh muka
2.      Membasuh seluruh muka (mulai dari tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu,dari telinga kanan hinggatelinga kiri)
3.      Membasuh kedua tangan sampai siku siku
4.      Mengusap sebagian kepala
5.      Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6.      Tertib atau berturut turut

Syarat syarat wudhu
1.      Islam
2.      Mumayyiz
3.      Tidak berhadast besar
4.      Wudhu di kerjakan dengan menggunakan air suci dan mensucikan
5.      Tidak ada yang menghalangi sampainya air wudhu pada anggota wudhu





Urutan wudhu
Selain dari fardhu yang telah di jelaskan di atas maka wudhu sebaiknya dikerjakan dengan urutan yang benar,antara lain sebagai berikut:
1.      Membaca basmallah
2.      Berniat
3.      Mencuci kedua telapak tangan
4.      Berkumur kumur
5.      Membersihkan lubang hidung
6.      Membasuh muka
7.      Membasuh kedua tangan sampai siku siku
8.      Mengusap sebagian kepala
9.      Mengusap kedua daun telinga
10.  Membasuh kedua kaki sampai mata kaki

Selain dari rukun atau fardhu dan urutan urutan wudhu ada beberapa sunat wudhu yang sebaiknya di kerjakan untuk menyempurnakan ibadah wudhu yang di kerjakan.
Sunat- sunat wudhu antara lain:
1.      Membaca bismillah pada permulaan melakukan wudhu
2.      Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan
3.      Berkumur- kumur
4.      Membersihkan hidung
5.      Membasuh seluruh kepala
6.      Membasuh kedua telinga luar dan dalam
7.      Menyela- nyela jari tangan dan kaki
8.      Mendahulukan anggota wudhu yang kanan daripada yang kiri
9.      Membasuh tiap- tiap anggota wudhu tiga kali
10.  Berturut turut
11.  Berdoa setelah selesai mengerjakan wudhu




Hal hal yang membatalkan wudhu sebagai berikut:
1.      Keluar sesuatu dari salah satu dua pintu jalan yaitu qhubul dan dhubur
2.      Hilang akal karna gila,pingsan,mabuk,tidur nyenyak
3.      Bersentuhan kulit antara laki laki dan perempuan yang sudah dewasa/balik yang bukan muhrim
4.      Bersentuhan kemaluan dengan telapak tangan atau jari

A.    TAYAMUM
Dalam islam diajarkan untuk pemeluknya bahwa dalam beribadah kita harus suci. Oleh karena itu disyariatkan adanya bersuci. Cara bersuci yang dikenal dalam Islam meliputi mandi, wudhu dan tayamum. Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai tayamum.
Pengertian Tayamum yang didefinisikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin adalah sebagai berikut:
1.      Jika diartikan secara bahasa, tayamum artinya bermaksud atau menyengajakan. Hal ini sesuai dengan ungkapan orang arab yakni tayyamamtu asy syai’a yang maknanya qashadtuhu (saya menginginkannya).
2.      Menurut terminologi syariat, yang dimaksud dengan tayamum adalah membasuh wajah dan kedua telapak tangan dengan menggunakan ash-sha’id suci yang menggantikan bersuci menggunakan air jika memang tidak bisa menggunakan air.
Secara syariat, tayamum adalah suatu keistimewaan dari umat Islam. Hal ini membuktikan bahwa Allah itu adil dan memudahkan manusia sebagai wujud dari kasih sayang-Nya.
Secara syariat tayamum dapat dilakukan jika ada keadaan sebagai berikut:
1.      Tidak ada air yang cukup untuk bersuci
2.      Tidak sanggup memakai air
3.      Kekhawatiran yang timbul mengenai bahaya jika badan tersentuh air karena sakit yang diderita atau hawa dingin yang terlalu parah.
Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan hafidzahullah menyebutkan beberapa keadaan yang dapat menyebabkan seseorang bersuci dengan tayammum yaitu
1.      Jika tidak ada air baik dalam keadaan safar/dalam perjalanan ataupun tidak.
2.      Terdapat air (dalam jumlah terbatas pent.) bersamaan dengan adanya kebutuhan lain yang memerlukan air tersebut semisal untuk minum dan memasak.
3.      Adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air akan membahayakan badan atau semakin lama sembuh dari sakit.
4.      Ketidakmapuan menggunakan air untuk berwudhu dikarenakan sakit dan tidak mampu bergerak untuk mengambil air wudhu dan tidak adanya orang yang mampu membantu untuk berwudhu bersamaan dengan kekhawatiran habisnya waktu sholat.
5.      Khawatir kedinginan jika bersuci dengan air dan tidak adanya yang dapat menghangatkan air tersebut.

Rukun/fardu tayamum
1.      Niat
2.      Mengusap muka dengan tanah atau debu
3.      Mengusap kedua tangan dengan tanah atau debu
4.      Tertib

Beberapa hal yang membatalkan tayamum
1.      semua yang membatalkan wudhu, berarti yang membatalkan tayamum
2.      ada air, dengan adanya air sebelum memulai sholat bearti membatalkan tayamum

Praktek atau cara bertayamum
Setelah memperoleh debu yang suci, kemudian menghadap kiblat sambil tekankan kedua telapak tangan pada debu yang suci tersebut, satu kali tekan untuk muka dan satu kjali tekan pula untuk kedua tangan hingga siku dengan mendahulukan yang kanan dari yang kiri.

B.     MANDI ( AL – GHUSL )
Menurut lughat, mandi di sebut al- ghasl atau al- ghusl yang berarti mengalirnya air pada sesuatu. Sedangkan di dalam syara ialah mengalirnya air keseluruh tubuh disertai dengan niat.
Fardhu yang mesti dilakukan ketika mandi yaitu :
1.      Niat. Niat tersebut harus pula di lakukan serentak dengan basuhan pertama. Niat dianggap sah dengan berniat untuk mengangkat hadats besar, hadats , janabah, haidh, nifas, atau hadats lainnya dari seluruh tubuhnya, untuk membolehkannya shalat.
2.      Menyampaikan air keseluruh tubuh, meliputi rambut, dan permukaan kulit. Dalam hal membasuh rambut, air harus sampai kebagian dalam rambut yang tebal. Sanggul atau gulungan rambut wajib dibuka. Akan tetapi rambut yang menggumpal tidak wajib di basuh bagian dalamnya.
Untuk kesempurnaan mandi, di sunatkan pula mengerjakan hal-hal berikut ini:
1.      Membaca basmalah
2.      Membasuh tangan sebelum memasukannya ke dalam bejan
3.      Bewudhu dengan sempurna sebelum memulai mandi
4.      Menggosok seluruh tubuh yang terjangkau oleh tangannya
5.      Muwalah
6.      Mendahulukan menyiram bagian kanan dari tubuh
7.      Menyiram dan mengosok badan sebanyak- banyaknya tiga kali
Sebab sebab yang mewajibkannya mandi :
1.      Mandi karena bersenggama
2.      Keluar mani
3.      Mati, kecuali mati sahid
4.      Haidh dan nifas
5.      Waladah ( melahirkan ). Perempuan diwajibkan mandi setelah melahirkan, walaupun anak yang di lahirkannya itu belum sempurna. Misalnya masih merupakan darah beku ( alaqah ), atau segumpal daging ( mudghah ).
Hukum  Mandi Janabah
Para ulama sepakat bahwa seorang yang junub wajib melakukan mandi wajib. Begitu juga dengan wanita yang telah suci dari haidh atau nifasnya, diwajibkan mandi seperti mandinya orang yang junub.

Tata Cara Mandi Janabah
Mandi janabah/mandi wajib memiliki dua cara yaitu :
1.      Cara yang sederhana.
2.      Cara yang sempurna.
Pertama: Cara yang sederhana
Cara mandi janabah yang sederhana namun mencukupi/sah adalah cukup dengan berniat dalam hati, kemudian mengguyurkan air ke seluruh tubuh secara merata hingga mengenai seluruh rambut dan kulitnya.
Kedua: Cara yang sempurna
Mandi janabah/wajib yang sempurna terdiri dari:
1.      Niat
2.      Sebelum memulai mandi janabah, maka wajib berniat dalam hati. Karena niat merupakan pembeda antara mandi biasa dengan mandi wajib
3.      Mencuci kedua telapak tangan sebelum memasukkannya ke dalam wadah air
4.      Mencuci kemaluan dengan tangan kiri
5.      Menggosokkan telapak tangan kiri ke tanah
6.      Berwudhu
7.      Menyela-nyela pangkal rambut dengan jari-jemari hingga kulit kepala terasa basah
8.      Menuangkan air ke kepala sebanyak tiga kali
9.      Mengguyurkan air ke seluruh tubuh
10.  Mencuci kedua kaki

Hukum Mandi
Bagi orang yang akan melakukan shalat, tidak sah sholatnya jika masih mempunyaihadast besar adalah hadast yang disebabkan oleh Bersetubuh, Keluarmani, haid, nifas, dan melahirkan. Hadast besar dapat dihilangkan dengan mandi junub / janabat / mandi wajib / mandi hadast besar. Hukum mandi besar adalah wajib.

Sebab - sebab yang mewajibkan mandi Junub adalah:
1.      Bersetubuh
2.      Keluar air mani (baik karena bersetubuh maupun karena mimpi atau sebab lainnya)
3.      Mati yang bukan Syahid (Orang mati syahid tidak wajib dimandikan)
4.      Selesai haid (menstruasi)
5.      Selesai Nifas
6.      Wiladah (melahirkan).

Sunat Mandi ada 5, yaitu:
1.      Membaca Basmalah ("Bismillahir rahmaanir rahiim pada saat akan mulai mandi.
2.      Berwudhu (sebelum mandi) seperti wudhu hendak sholat.
3.      Membasuh (menggosok) badan dengan tangan sampai 3 kali.
4.      Mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri.
5.      Muwalat, yaitu sambung menyambung dalam membasuh anggota badan.
Selain mandi wajib, ada beberapa mandi yang disunatkan, yaitu:
1.      Mandi ketika hendak Sholat Jumat.
2.      Mandi ketika hendak Sholat Idul Fitri.
3.      Mandi ketika hendak Sholat Idul Adha.
4.      Mandi setelah sembuh dari penyakit gila.
5.      Mandi ketika hendak melaksanakan ihram haji atau umrah.
6.      Mandi setelah memandikan mayat.
7.      Mandi seorang kafir setelah masuk islam.

Larangan bagi orang yang sedang Junub:
1.      Mendirikan Sholat, baik shalat wajib / sunat.
2.      Mengerjakan Thawaf (Thawaf rukun haji / sunat).
3.      Menyentuh / membawa Al-quran.
4.      Berhenti lama (berdiam di masjid) / Itikaf.
Larangan bagi orang yang sedang Haid / Nifas:
1.      Semua larangan point2 diatas.
2.      Di cerai (ditalak)
3.      Berpuasa (wajib / sunat)
4.      Bersetubuh
5.      Bersenang - senang antara pusar perut dan lutut.
6.      Menyeberangi mesjid jika khawatir mengotorinya dengan darah.
Definisi mandi wajib
Mandi wajib sama halnya dengan mandi junub (mandi habis hubungan suami istri), yaitu mandi yang perlu dilakukan oleh seorang muslim untuk membersihkan dirinya dari hadas besar dengan melakukan rukun-rukunnya salah satunya adalah mandi membasahi seluruh anggota badan  , mandi wajib ini berlaku untuk wanita atau juga laki-laki
Cara mandi wajib yang paling baik adalah mengikuti cara yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmizi,antara lain sebagai berikut :
1.      Membaca bismillah sambil berniat untuk membersihkan hadas besar .
2.      Membasuh tangan sebanyak 3 kali.
3.      Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.
4.      Mengambil wudu sebagaimana biasa kecuali kaki. Kaki dibasuh setelah mandi nanti.
5.      Membasuh keseluruhan rambut di kepala.
6.      Membasuh kepala berserta dengan telinga sebanyak 3 kali dengan 3 kali menimba air.
7.      Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kanan dari atas sampai ke bawah.
8.      Meratakan air ke seluruh tubuh di sebelah lambung kiri dari atas sampai ke bawah.
9.      Menggosok bagian-bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.
10.  Membasuh kaki.

C.    ISTINJA
Arti istinja menurut bahasa berasal dari kata an-ninja yang berarti terlepas dari penyakit dan istinja berasal dari kata an-najwu yang berarti sesuatu yang keluar dari dubur
Menurut istilah istinja adalah usaha melepaskan diri dari najis dan kotoran supaya menjadi suci dan bersih.
Istinja adalah membersihkan sesuatu yang keluar dari kemaluan (qubul dan dubur) degan menggunakan air atau batu.
Hukum istinja itu wajib, apabila setelah membuang kotoran (hajad) kecing atau berak wajib disucikan dengan melakukan istinja dengan air hingga bersih.
Istinja dapat dilakukan dengan cara :
1.      Membasuh tempat keluarnya najis dengan air sampai bersih.
2.      Membersihkan dengan batu atau alat lainnya sampai bersih sekurang kurangnya dengan 3 buah batu atau benda lainnya yang kesat atau keras.
3.      Dibersihkan terlebih dahulu dengan batu kemudian di basuh dengan air.
Adab atau tata cara buang air :
1.      Jangan ditempat terbuka, jika terpaksa ditempat terbuka hendaknya jangan menghadap kiblat
2.      Tidak boleh menghadap kiblat
3.      Tidak boleh bercakap cakap kecuali dalam keadaan yang memaksa.
4.      Tidak boleh membawa dan membaca ayat alquran
5.      Tidak boleh buang air dilubang lubang kecuali dilubang lubang yang telah disediakan untuknya
6.      Tidak boleh buang air diair yang tidak mengalir, dipinggir jalan, ditempat teduh dan dibawah pohon karna dapat menggangu dan merugikan orang lain
Tata cara masuk wc:
1.      Tidak boleh membawa nama allah, malaikat atau nabi
2.      Menggunakan alas kaki agar tidak terkena najis
3.      Mendahulukan kaki kiri ketika masuk wc dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar wc
4.      Berdoa ketika masuk dan keluar wc

Tata cara beristinja:
1.      Tidak boleh menyentuh kemaluan dengan tangan kanan
2.      Menggunakan air
3.      Memerjikan kemaluan dan celana dengan air setelah kencing untuk menghilangkan was was
4.      Diwajibkan menjaga tubuh dan pakaian dari najis ketika buang air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas UAS TIK

Janganlah Lukai Perkembangan Psikologi Anak  Perkembangan psikologi anak usia dini sangat lah penting. Dimana anak banyak menirukan sesuatu...