Budaya Organisasi Pendidikan
Budaya / kultur organisasi merupakan
istilah yang banyak mendapat perhatian dari para pakar tentang organisasi, hal
ini tidak lain karena perananya yang penting yang dapat memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang kehidupan organisasi. Budaya organisasi dapat
dipandang sebagai sebuah sistem. Mc. Tamara mengemukkan bahwa dilihat dari sisi
input, budaya organisasi mencakup umpan balik (feed back ) dari masyarakat,
profesi, hukum, kompetisi, dan sebagainya. Adapun dilihat dari proses, budaya
organisasi mengacu pada asumsi, nilai, dan norma, misalnya nilai tentang uang,
waktu, manusia, fasilitas, dan ruang. Sedangkan, jika dilihat dari output,
budaya organisasi berpengaruh terhadap perilaku organisasi, teknologi, strategi,
image, produk, dan lain-lain. Umam mengartikan budaya organisasi merupakan
identitas khas yang membedakan organisasi yang satu dan organisasi yang
lainnya. Budaya organisasi juga merupakan keyakinan setiap orang didalam
organisasia akan jati diri secara ideologis dapat memperkuat eksistensi
organisasi, baik kedalam sebagai pengikat atau simpul organisasi maupun keluar
sebagai identitas, sekaligus kemampuan sebagai adaptasi dengan berbagai situasi
dan kondisi yang dapat merugikan atau menguntungkan organisasi.
Pengaruh budaya organisasi terhadap
perilaku organisasi amat signifikan. Karena itu menciptakan budaya organisasi
yang sifatnya unik untuk setiap organisasi amatlah penting. untuk itu perlu
dipahami apa budaya organisasi itu.
Budaya organisasi memiliki makna yang
luas, menurut luthans (1998), budaya organisasi merupakan norma-norma dan
nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota
organisasi akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima
oleh lingkungannya. Sarpin (1995)
mendefinisikan budaya organisasi merupakan suatu sitem nilai, kepercayaan dan
kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur
sistem formalnya untuk menghasilkan
norma-norma perilaku organisasi. Sebagai suatu cognitive framewarrk yang
meliputi sikap, nilai-nilai, normaprilaku dan harapan-harapan yang disumbangkan
oleh nilai-nilai (values) organisasi yang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan
oleh organisasi sehingga pola tersebut
memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar aturan berperilaku dalam
organisasi.
Schein (1992) mendefinisikan budaya
organisasi sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan,
diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu, dengan maksud agar
organisasi belajar mengatasi atau menangulangi masalah-masalahnya yang timbul
akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan
cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara
yang bener untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkenaan dengan
masalah-masalah tersebut.
Perubahan aspek-aspek dan tingkat
administrasi serta suatu peningkatan kemampuan teknik-manajerial pendidikan itu
membutuhkan dukungan budaya organisasi. Dalam hubungan ini, budaya organisasi
perlu dikembangkan guna mendukung desentralisasi pendidikan di tingkat satuan
pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar