Rabu, 11 Oktober 2017

budaya organisasi pendidikan



Budaya Organisasi Pendidikan

          Budaya / kultur organisasi merupakan istilah yang banyak mendapat perhatian dari para pakar tentang organisasi, hal ini tidak lain karena perananya yang penting yang dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan organisasi. Budaya organisasi dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Mc. Tamara mengemukkan bahwa dilihat dari sisi input, budaya organisasi mencakup umpan balik (feed back ) dari masyarakat, profesi, hukum, kompetisi, dan sebagainya. Adapun dilihat dari proses, budaya organisasi mengacu pada asumsi, nilai, dan norma, misalnya nilai tentang uang, waktu, manusia, fasilitas, dan ruang. Sedangkan, jika dilihat dari output, budaya organisasi berpengaruh terhadap perilaku organisasi, teknologi, strategi, image, produk, dan lain-lain. Umam mengartikan budaya organisasi merupakan identitas khas yang membedakan organisasi yang satu dan organisasi yang lainnya. Budaya organisasi juga merupakan keyakinan setiap orang didalam organisasia akan jati diri secara ideologis dapat memperkuat eksistensi organisasi, baik kedalam sebagai pengikat atau simpul organisasi maupun keluar sebagai identitas, sekaligus kemampuan sebagai adaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi yang dapat merugikan atau menguntungkan organisasi.
          Pengaruh budaya organisasi terhadap perilaku organisasi amat signifikan. Karena itu menciptakan budaya organisasi yang sifatnya unik untuk setiap organisasi amatlah penting. untuk itu perlu dipahami apa budaya organisasi itu.
          Budaya organisasi memiliki makna yang luas, menurut luthans (1998), budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh  lingkungannya. Sarpin (1995) mendefinisikan budaya organisasi merupakan suatu sitem nilai, kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem  formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi. Sebagai suatu cognitive framewarrk yang meliputi sikap, nilai-nilai, normaprilaku dan harapan-harapan yang disumbangkan oleh nilai-nilai (values) organisasi yang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan oleh organisasi sehingga  pola tersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar aturan berperilaku dalam organisasi.
          Schein (1992) mendefinisikan budaya organisasi sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu, dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi atau menangulangi masalah-masalahnya yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang bener untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah tersebut.
            Perubahan aspek-aspek dan tingkat administrasi serta suatu peningkatan kemampuan teknik-manajerial pendidikan itu membutuhkan dukungan budaya organisasi. Dalam hubungan ini, budaya organisasi perlu dikembangkan guna mendukung desentralisasi pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas UAS TIK

Janganlah Lukai Perkembangan Psikologi Anak  Perkembangan psikologi anak usia dini sangat lah penting. Dimana anak banyak menirukan sesuatu...