Selasa, 04 Desember 2018

Tugas UAS TIK

Janganlah Lukai Perkembangan Psikologi Anak 
Perkembangan psikologi anak usia dini sangat lah penting. Dimana anak banyak menirukan sesuatu yang dilakukan orang lain. Pendidikan karakter sangat perlu di tanamkan pada anak usia dini. Namun akhir akhir ini sangat sering kita temui berita mengenai kekerasan pada anak. Padahal pada dasarnya jika melakukan kekerasan pada anak akan meyebabkan anak tersebut juga akan melakukan kekerasan.
Kekerasan pada anak bukan hanya melipui kekerasan pada fisik saja, tetapi juga kekerasaan emosional seperti mengancam, berkata kasar dll. Selain itu pelecehan seksual juga tergolong dalam kekerasan anak. Kekerasan pada anak biasanya banyak dilakukan dalam lingkungan keluarga. Contohnya kekerasan fisik yang dilukakan orang tua terhadap anak seperti pukulan, tamparan yang di terima oleh anak. Padahal hal tersebut sangatlah mempengaruhin psikologi anak.
Anak juga biasanya menjadi sasaran orang orang yang mempunyai nafsu besar. Dimana anak di perlalukan yang tidak wajar. Contohnya anak di paksa untuk melayani atau memuaskan hasrat nafsu. Padahal hal tersebut sangatlah melanggar norma. Mereka tidak memikirkan bagaimana perkembangan psikologi anak setelah hal yang tidak wajar itu mereka lakukan
Pada dasarnya perlindungan anak sudah tercantum datam UUD . Namun banyak sekali yang memperlakukan akan dengan kekerasan. Sehingga mengakibatkan anak menjadi trauma. Padahal anak-anak lah yang akan menjadi penerus bangsa. Maka janganlah lukai perkembangan psikologi anak.

Kamis, 07 Desember 2017

Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi



A.    Perbedaan Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Dalam proses belajar akan selalu terkandung didalamnya unsur penilaian (evaluation), dijantung penilaian inilah terletak keputusan yaitu keputusan yang didasarkan atas values (nilai-nilai). Dalam proses penilaian dilakukan pembandingan antara informasi-informasi yang tersedia dengn kriteria-kriteria tertentu untuk ditarik kesimpulan.

1.      Pengukuran
Menurut Wandt dan Brown (1977), pengukuran adalah suatu proses atau tindakan untuk menentukan luas atau kuantitas dari sesuatu. Pengukuran menurut Cangelosi (1995), pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.serta menurut miller (2008), mengatakan bahwa pengukuran adalah deskripsi kuantitatif prestasi individu dari peserta didik pada tes tunggal atau beberapa tes penilaian. Hasil dari pengukuran adalah angka maka dapat dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif. Jadi dapat dikatakan bahwa pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan atau proses untuk menentukan kuantitas atau jumlah dari sesuatu, atau untuk memberikan jawaban atas pertanyaan “How much?”, yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan objek yang diukur.

2.      Penilaian
Penilaian dalam bahasa inggris dikenal dengan “assessment”, yang berarti menilai sesuatu. Menurut Djaali dan Pudji Muljono (2007) mengatakan bahwa penilaian berarti mengambil keputusan terhadaap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah dan lain sebagainya. Menurut Ign Masidjo (1995), penilaian adalah suatu kegiatan membandingkan  hasil pengukuran sifat dengan acuan yang relevan sehingga diperoleh kuantitas suatu objek yang bersifat kualitatif, sedangkan menurut Griffin dan Nix (1991), penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.
Penilaian adalah suatu proses atau tindakan untuk menentukan nilai dari sesuatu. Jadi dapat dijelaskan bahwa penilaian adalah kegiatan atau proses untuk mentukan kualitas atau mutu dari sesuatu, atau untuk memberikan jawaban atas pertanyaan (What value?). atau penilaian juga dapat disimpulkan sebagai kegiatan membandingkan atau menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek penilaian dalam konteks pembelajaran.

3.      Evaluasi
Evaluasi dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah “evaluation”. Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, untuk kerja, proses, orang, ataupun objek) berdasarkan kriteria tertentu.
Evaluasi pendidikan adalah proses atau kegiatan untuk mengukur dan menilai kemampuan siswa dalam pembelajaran seperti pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk membuat keputusan tentang status kemampun siswa tersbut.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa perbedaan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi adalah :
Pengukuran adalah suatu proses atau tindakan untuk menentukan luas atau kuantitas dari sesuatu. Untuk penilainan, Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik, sedangkan ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran).
Agar lebih jelas perbedaaanya maka perlu dispesifikasi lagi untuk pengertian masing-masing secara lebih ringkas sebagaai berikut :
a.       Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria judgment antara tindakan dalam pembelajaran.
b.      Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, menyeluruh tentng proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
c.       Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.
Dari pengertian diatas, maka sudah jelas bahwa pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan tiga konsep yang berbedanamun demikian dalam prakteknya dalam dunia pendidikan ketiga konsep tersebut sering dipraktikkan dalam satu rangkaian kegiatan dan ketiga rangkaian tersebut bersebut hierarki.

Jenis Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Dalam PBM



A.    Jenis Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Dalam PBM
Ada beberapa istilah dalam proses pembelajaran yang memiliki kemiripan makna yang pada hakikat nya masing-masing istilah tersebut memiliki jenis dan batasan atau pengertian yang berbeda. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan, strategi, metode, dan teknik.
a.      Pendekatan
Pendekatan dalam proses belajar mengajar atau pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, didalam nya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.[1] Pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach).
2.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Selain itu ada beberapa pendekatan dalam belajar mengajar pembelajaran yaitu :[2]
Ø  Pendekatan individual
Ø  Pendekatan kelompok
Ø  Pendekatan bervariasi
Ø  Pendekatan edukatif
Ø  Pendekatan keagamaan
Ø  Pendekatan kebermaknaan

b.      Strategi
Dalam dunia pendidikan menurut J.R David (1976) strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities educational goal. Jadi dengan demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[3] Atau bisa dikatakan sebagai “pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan”.[4].
Strategi dalam konteks pembelajaran melibatkan guru dan siswa. Dalam hal ini perencanaan proses suatu kegiatan harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.[5]
Berikut jenis-jenis strategi pembelajaran :[6]
a.       Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademis siswa.
b.      Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa.
c.       Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mmpunyai latar belakang akademis, jenis kelamin, ras, atau susku yang berbeda(heterogen). System penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukan prestasi yang dipersyaratkan.
c.       Metode
Dalam mencapai tujuan belajar, metode pembelajaran adalah langkah operasional dari strategi pembelajaran. Menurut Sanjaya (2008: 187) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran. Dapat dijelaskan bahwa metode merupakan upaya yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah diterapkan. Dalam penerapan satu strategi pembelajaran memungkinkan untuk dapat diterapkan dalam beberapa metode pembelajaran.[7]
Dari hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :[8]
1)      Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar.
2)      Pengungkapan tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar peserta didik yang didasarkan pada kebutuhannya.
3)      Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran.
4)      Penciptaan iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik untuk belajar.
5)      Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara menumbuhkan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
6)      Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
7)      Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk megimplementasikan strategi pembelajar, diantara nya adalah :
Ø  Metode eksperimen (percobaan), adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Ø  Metode tugas dan resitasi (penugasan), adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Ø  Metode diskusi, adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Ø  Metode demonstrasi, adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajaribaik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Ø  Metode problem solving (metode pemecahan masalah), adalah bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, peserta didik dimulai dengan mencari data samapai dengan menarik kesimpulan.
Ø  Metode karya wisata, adalah proses belajar dimana siswa diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat atau objek diluar sekolah. Bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk mempelajari atau memperdalam pelajaran nya dengan melihat kenyataan nya. Seperti meninjau pabrik sepatu, suatu peternakan atau perkebunan, museum dan sebagainya.
Ø  Metode training (latihan), merupakan suatu mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang aik. Metode ini juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan ketrampilan.
Ø  Metode ceramah, adalah metode dengan cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Yang merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan, informasi, atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.[9]
d.      Teknik
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.[10]  Karena agar terjadi interaksi belajar mengajar harus terjadi interaksi antara guru, bahan, dan anak didik. Bahan pelajaran harus dikuasai oleh guru bahkan bukan hanya bahan pokok yang sesuai dengan keahlian melainkan juga bahan penunjang di luar keahlian. Guru yang hanya menguasai bahan pokok akan melahirkan kegiatan belajar mengajar yang kaku. Situasi pengajaran kurang menarik bagi peserta didik. Sebab bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru kurang dapat menyentuh apersepsi anak didik. Dalam menyampaikan bahan pelajaran pokok sebaiknya dimanfaatkan pula bahan penunjangnya sebagai upaya mendapatkan umpan balik dari peserta didik. Untuk mendapatkan umpan balik dari peserta didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat. Berikut beberapa teknik untuk mendapatkan umpan balik dari peserta didik :[11]
a)      Memancing apersepsi peserta didik
b)      Memanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabel
c)      Memilih bentuk motivasi yang akurat
d)     Menggunakan metode yang bervariasi


[1]file.upi.edu/.../Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan.pdf diunduh pada tanggal 11 September  2016 pukul 10.47 WIB
[2] Syaiful Bahri Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar,. (Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ) h.54-69
[3] Wina Sanjaya., Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran., Ibid.,h.186
[4] Syaiful Bahri Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar,. Ibid., h.5
[5] staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/.../ppm-metode-pembelajaran-fix.pdf diunduh pada tanggal 09 September 2016 pukul 14.46 WIB
[6] Ibid.,h.188-194
[7] Ibid,.
[8] file.upi.edu/.../Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan.pdf diunduh pada tanggal 11 September  2016 pukul 10.47 WIB
[9]Syaiful Bahri Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar,. Ibid, h.84-97
[10] staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/.../ppm-metode-pembelajaran-fix.pdf diunduh pada tanggal 09 September 2016 pukul 14.46 WIB
[11] Syaiful Bahri Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar,. Ibid, h.140-159

Tugas UAS TIK

Janganlah Lukai Perkembangan Psikologi Anak  Perkembangan psikologi anak usia dini sangat lah penting. Dimana anak banyak menirukan sesuatu...